Kamis, 17 Februari 2011

Adipati Karna


Karna (Sanskerta: कर्ण; Karnna) adalah nama raja Angga yang merupakan tokoh antagonis penting dalam wiracarita Mahabharata. Ia menjadi pendukung utama pihak Korawa dalam perang besar melawan Pandawa. Padahal sesungguhnya, Karna merupakan kakak tertua dari tiga di antara lima Pandawa (YudistiraBimasena, dan Arjuna). Dalam bagian akhir perang besar tersebut, Karna diangkat sebagai panglima pihak Korawa, di mana ia akhirnya gugur di tangan Arjuna.
Karna merupakan sosok pahlawan yang memiliki sifat-sifat kompleks. Meskipun berada di pihak antagonis, namun ia terkenal sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesatria. Sifatnya angkuh, sombong, suka membanggakan diri, namun juga seorang dermawan yang murah hati kepada siapa saja, terutama fakir miskin dan kaum brahmana. Kesaktiannya yang luar biasa membuat namanya terkenal sepanjang masa dan disebut dengan penuh penghormatan.

Kelahiran

Mahabharata bagian pertama atau Adiparwa mengisahkan seorang putri bernama Kunti yang pada suatu hari ditugasi menjamu seorang pendeta tamu ayahnya, bernama Resi Durwasa. Atas jamuan itu, Durwasa merasa senang dan menganugerahi Kunti sebuah ilmu kesaktian bernama Adityahredaya, semacam mantra untuk memanggil dewa dan mendapat anugerah putra darinya.
Pada keesokannya Kunti mencoba mantra tersebut sambil memandang matahari terbit. Akibatnya, dewa penguasa matahari yaituSurya pun muncul dan siap memberinya seorang putra. Kunti yang ketakutan menolak karena ia sebenarnya hanya ingin mencoba keampuhan Adityahredaya saja. Surya menyatakan dengan tegas bahwa Adityahredaya bukanlah mainan. Dengan sabda sang dewa, Kunti pun mengandung. Namun Surya juga membantunya segera melahirkan bayi tersebut. Surya lalu kembali ke kahyangan setelah memulihkan kembali keperawanan Kunti.
Sebuah lukisan dalam kitab Srimad Bhagawatam dari yayasan ISCKON, menggambarkan adegan saat Kunti memanggilDewa Surya. Atas pemanggilan tersebut, Kunti memperoleh putra yang kemudian dibuangnya ke sungai. putra tersebut adalah Radheya, alias Karna.

[sunting]Dalam asuhan Adirata

Demi menjaga nama baik negaranya, Kunti yang melahirkan sebelum menikah terpaksa membuang "putra Surya" di sungai Aswa dalam sebuah keranjang. Bayi itu kemudian terbawa arus sampai akhirnya ditemukan oleh Adirata yang bekerja sebagai kusir keretadi Kerajaan Kuru (atau Kerajaan Hastinapura). Adirata dengan gembira menjadikan bayi tersebut sebagai anaknya. Karena sejak lahir sudah memakai pakaian perang lengkap dengan anting-anting dan kalung pemberian Surya, maka bayi itu pun diberi nama Basusena.
Basusena pun diasuh dan dibesarkan dalam keluarga Adirata, sehingga ia dikenal dengan julukan Sutaputra (anak kusir). Namun, julukan lainnya yang lebih terkenal adalah Radheya, yang bermakna "anak Radha" (istri Adirata). Meskipun tumbuh dalam lingkungan keluarga kusir, Radheya justru berkeinginan menjadi seorang perwira kerajaan. Adirata pun mendaftarkannya ke dalam perguruan Resi Drona yang saat itu sedang mendidik para Pandawa dan Korawa.
Akan tetapi, Drona menolak menjadikan Radheya sebagai murid karena ia hanya sudi mengajar kaum ksatriya saja. Radheya yang sudah bertekad bulat memutuskan tetap belajar ilmu perang meskipun secara diam-diam. Ia sering mengintai Drona saat sedang mengajar murid-muridnya, terutama dalam hal ilmu memanah atau Danurweda. Meskipun berguru secara tidak resmi, kehebatan Radheya dalam memanah melebihi murid-murid resmi Drona, kecuali Arjuna. Bakat keterampilan inilah yang membuat Radheya dijuluki sebagai Karna.
Dalam bahasa Sansekerta istilah Karna bermakna "telinga". Hal ini mengakibatkan muncul mitos bahwa Karna lahir melalui telinga Kunti. Namun, Karna juga dapat bermakna "mahir" atau "terampil". Kiranya nama Karna ini baru dipakai setelah Basusena atau Radheya dewasa dan menguasai ilmu memanah dengan sempurna.

Karna dalam bentuk wayang versi Surakarta
Karna dalam bentuk wayang versi Surakarta
Tokoh dalam mitologi Hindu
Nama:Karna
Nama lain:Radheya, Basusena, Wresa,
Sutaputra, Anggadipa, Suryaputra,
Suryatmaja, Talidarma, Bismantaka,
Aksara Dewanagari:कर्ण
Ejaan Sanskerta:Karnna
Gelar:Raja Angga
Golongan:Suta (kusir, saat masih kecil)
Kediaman:Kerajaan Angga
Kasta:Ksatriya
Profesi:Raja
Senjata:Konta, Nagastra
Orang tua:Surya dan Kunti (orang tua kandung);Adirata dan Radha (orang tua angkat)
Pasangan:
Anak:Wresasena

Tidak ada komentar:

Posting Komentar